Powered By Blogger

Facebook

www.facebook.com

Hubungkan Ke

Aktivitas

Selasa, 11 Agustus 2009

Kembalikan Sungai Landak Seperti Dulu

Sungai landak merupakan salah satu sungai terpanjang di kalimantan barat. Sungai ini adalah sumber kehidupan bagi masyarakat landak pada umumnya terutama yang bermukim di daerah aliran sungai. Sungai yang memiliki beraneka ragam makhluk hidup didalamnya menjadi potensi bagi masyarakat, selain jenis ikan, sungai ini juga mengandung bahan tambang di dasarnya yaitu emas dan intan sehingga apabila dikelola secara baik akan menjadi incom bagi masyarakat landak pada umumnya.
Dahulu masyarakat di daerah aliran sungai ini sangat nyaman sekali mencari ikan atau yang lainnya tapi sekarang jangan kan ikan anak ikan pun sangat sulit untuk didapat. Hal ini disebabkan sungai yang dulunya bersih sekarang sudah tercemar sangat parah dari dampak adanya kegiatan penambangan emas dan intan tanpa ijin yang dilakukan oleh masyarakat nya sendiri.
Ironis memang ketika para pencinta lingkungan berkampanye untuk melestarikan alam sementara masyarakat disekitar alam yang seharusnya dijaga dengan baik malah merusaknya dengan alasan exploitasi DAS sebagai mata pencaharian. Disisi lain apabila ini di hentikan maka banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan terutama yang berprofesi sebagai penambang emas dan intan.
Sebagai dampak dari kegiatan tersebut kini sungai landak sudah jauh dari ambang batas normal kelayakan untuk dipergunakan sebagai keperluan hidup sehari-hari baik mandi,cuci maupun minum. Bahkan seorang peneliti pernah mengatakan bahwa sungai landak telah tercemar mercury.
Selain disebabkan kegiatan tambang ilegal tersebut tercemarnya sungai landak diandili oleh kegiatan pembukaan lahan baik itu ladang berpindah yang sudah menjadi budaya masyarakat maupun pembukaan lahan oleh perusahaan-perusahaan perkebunan terutama perkebunan kelapa sawit. Pembukaan lahan yang dilakukan perusahaan perkebunan secara membabi buta ini sangat memperparah kondisi sungai terutama pada saat musim penghujan sungai menjadi cepat meluap dan di musim kemarau sungai cepat kering. Hal ini disebabkan berkurang lahan serapan bagi air dan terjadi pendangkalan sungai.
Dalam hal ini pemerintah kabupaten harus mampu membuat kebijakan yang mengarah kepada perbaikan DAS sehingga dampak yang terjadi tidak semakin parah. Misalnya dengan melakukan normalisasi sungai, atau dengan menertibkan kegiatan tambang ilegal masyarakat dan kaji ulang pembukaan lahan sawit secara besar-besaran. Penertiban tambang masyarakat harus dengan kompensasi masyarakat tetap memiliki mata pencaharian tetapi tidak lagi merusak sungai,demikian pula dengan pembukaan lahan sawit. Walah hu wa lam bil sawaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ocehan Saudara